Minggu, 30 November 2008

Manajemen


Jabatan Nama Tanggal Menjabat
Presiden Komisaris TEDDY GUNAWAN 02 Mei 2008
Komisaris DR. HARIJANTO MM. 02 Mei 2008
Direktur TEGUH YENATAN. SE 02 Mei 2008
Presiden Direktur TJANDRA MINDHARTA GOZALI 02 Mei 2008
KOMITE AUDIT (ANGGOTA) Dra. Liviana, MM 02 Mei 2008
KOMITE AUDIT (KETUA) Drs Henky Kurniadi 02 Mei 2008
Komisaris Independen Drs Henky Kurniadi 02 Mei 2008
Direktur Aprianto Soesanto 02 Mei 2008
KOMITE AUDIT (ANGGOTA)
ANAYANI, SE. 02 Mei 2008

Pemegang Saham


Nama Tanggal Kepemilikan Pemegang Saham 5% atau Lebih
PT.SURYA MEGA INVESTINDO 30 Nov 2007 24
PT.SURYA MEGA INVESTINDO 31 Des 2007 24
PT.SURYA MEGA INVESTINDO 31 Jan 2008 24
PT.SURYA MEGA INVESTINDO 29 Feb 2008 24
PT.SURYA MEGA INVESTINDO 31 Mar 2008 24
PT.SURYA MEGA INVESTINDO 30 Apr 2008 24
PT.SURYA MEGA INVESTINDO 31 Mei 2008 24
PT.SURYA MEGA INVESTINDO 30 Jun 2008 24
PT.SURYA MEGA INVESTINDO 31 Jul 2008 24
YUH FONG INDUSTRIAL CO. LTD 30 Nov 2007 56
YUH FONG INDUSTRIAL CO. LTD 31 Des 2007 56
YUH FONG INDUSTRIAL CO. LTD 31 Jan 2008 56
YUH FONG INDUSTRIAL CO. LTD 29 Feb 2008 56
YUH FONG INDUSTRIAL CO. LTD 31 Mar 2008 56
YUH FONG INDUSTRIAL CO. LTD 30 Apr 2008 56
YUH FONG INDUSTRIAL CO. LTD 31 Mei 2008 56
YUH FONG INDUSTRIAL CO. LTD 30 Jun 2008 56
YUH FONG INDUSTRIAL CO. LTD 31 Jul 2008 56


Tot.Current Asset NWC NOWC CCC
2004 17145781960 17102701030 5173486135 44.25 hari
2005 3796630291 -48801083460 3751156367 ~
2006 7174399726 -43593898740 4129405265 81.187 hari
2007 51117017030 -52944991370 -2642783861 260.543 hari
Analisis Manajemen Modal Kerja Perusahaan

Manajemen modal kerja bertujuan untuk mengelola masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar sedemikian rupa sehingga jumlah Net Working Capital (NWC) yang diinginkan tetap dapat dipertahankan. NWC/ modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Selama aktiva lancar melebihi jumlah hutang lancar maka perusahaan memiliki jumlah modal kerja bersih tertentu, dimana jumlah ini sangat ditentukan oleh jenis usaha perusahaan.
Dalam penggunaan NWC, jika semakin besar kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya pada saat jatuh tempo. Hal ini berarti bahwa. Aktiva lancar merupakan sumber-sumber penerimaan kas dan hutang lancar adalah sumber-sumber pengeluaran kas.
Dari jumlah NWC PT.FMI seperti yang tertera dalam tabel diatas, total NWC yang dimiliki semakin menurun dari tahun ketahun. Dapat kita lihat pada tahun 2004 jumlah NWC yang dimiliki adalah sejumlah Rp 17.102.701.030. sedangkan ditahun 2005 NWC PT.FMI turun drastis menjadi minus Rp 48.801.083.460. Ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan modal kerja bersih. Sedangkan, ditahun 2006 terjadi sedikit peningkatan namun total modal kerja bersih yang dimiliki tetap minus yaitu senilai minus Rp 43.593.898.740. Dan tahun 2007 modal kerja yag dimiliki semakin menurun menjadi minus Rp 52.944.991.370. Dari hasil NWC tersebut dapat diketahui bahwa aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tidak mampu menutupi hutang lancar yang dimiliki. Semakin kecil jumlah NWC yang dimiliki maka semakin besar resiko yang dihadapi perusahaan karena jika semakin besar NWC maka semakin likuid keadaan perusahan tersebut.
Kondisi yang sama juga terjadi pada NOWC PT.FMI. Dari tahun ketahun NOWC yang dimiliki semakin menurun. NOWC merupakan aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar yang tidak dikenakan bunga dan seringkali terdiri dari kas dan sekuritas, piutang dan persediaan, dikurang hutang dagang dan kewajiban akrual. NOWC digunakan untuk melihat bagaimana hutang lancar digunakan untuk, membiayai aktiva lancar. Faktor penting yang cukup mempengaruhi adalah jumlah pembelanjaan jangka pendek yang terbatas.
NOWC PT.FMI ditahun 2004 senilai Rp 5.173.486.135, tahun 2005 senilai Rp3.751.156.367, tahun 2006 senilai Rp 4.129.405.265, dan tahun 2007 senilai minus Rp 2.642.783.861. Hasil ini menunjukkan semakin menurunnya kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva lancar dan hutang lancar dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan modal kerja untuk kegiatan operasi yang dimiliki dari tahun ke tahun pun semakin sedikit. Hal ini dapat berpengaruh pada profitabilitas perusahaan, karena semakin sedikit modal kerja operasi yang dimiliki semakin terbatas pula kemampuan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasinya.
Secara garis besar, melihat kondisi jumlah NWC maupun NOWC PT.FMI yang cenderung semakin menurun setiap tahunnya selama kurun waktu 4 tahun tersebut, dimana hal ini mengartikan bahwa jumlah aktiva lancar yang dimiliki ternyata tidak cukup besar untuk menutup hutang lancarnya, maka dapat dikatakan PT.FMI berada pada tingkat keamanan (margin or safety) yang kurang memuaskan. Hal ini tentu harus mendapat perhatian yang lebih oleh managemen perusahaan PT.FMI, sebab bila perusahaan tidak dapat mempertahankan ”tingkat modal kerja yang memuaskan” , maka akan ada kemungkinan perusahaan dapat berada dalam keadaan insolvent (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo), dan bahkan mugkin terpaksa harus dilikuidasi (bangkrut).
CCC (Cash Convertion Cycle) dari suatu perusahaan merupakan jangka waktu yang diperlukan sejak perusahaan mengeluarkan uang kas untuk membeli bahan-bahan mentah sampai dengan pengumpulan hasil penjualan barang jadi yang dibuat dengan bahan mentah tersebut. Semakin singkat siklus konversi kas maka hal ini akan memperlancar kegiatan operasi perusahaan. Pada PT.FMI waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi kas kembali ditahun 2004 adalah 44,25 hari, ditahun 2005 adalah ~ , 2006 adalah 81,187 hari, dan tahun 2007 adalah 260,543 hari. Siklus konversi kas di PT.FMI dari tahun ke tahun semakin panjang, hal ini menyebabkan jumlah kas yang dimiliki semakin sedikit yang dapat digunakan untuk modal kerja perusahaan, sehingga semakin tinggi pendanaan eksternal dan semakin besar biaya yang dibutuhkan. Siklus konversi kas dapat dipersingkat dengan cara :
1. Mengurangi periode persediaan dengan memproses dan menjual barang secara lebih cepat.
2. Mengurangi periode penerimaan piutang dan mempercepat penagihan
3. Memperpanjang periode penangguhan hutang dengan memperlambat pembayarannya.






K E S I M P U L A N
NWC/ modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Total NWC yang dimiliki semakin menurun dari tahun ketahun. Dapat kita lihat pada tahun 2004 jumlah NWC yang dimiliki adalah sejumlah Rp 17.102.701.030. sedangkan ditahun 2005 NWC PT.FMI turun drastis menjadi minus Rp 48.801.083.460. Ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan modal kerja bersih. Sedangkan, ditahun 2006 terjadi sedikit peningkatan namun total modal kerja bersih yang dimiliki tetap minus yaitu senilai minus Rp 43.593.898.740. Dan tahun 2007 modal kerja yag dimiliki semakin menurun menjadi minus Rp 52.944.991.370. Dari hasil NWC tersebut dapat diketahui bahwa aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tidak mampu menutupi hutang lancar yang dimiliki.
Kondisi yang sama juga terjadi pada NOWC PT.FMI. Dari tahun ketahun NOWC yang dimiliki semakin menurun. NOWC PT.FMI ditahun 2004 senilai Rp 5.173.486.135, tahun 2005 senilai Rp3.751.156.367, tahun 2006 senilai Rp 4.129.405.265, dan tahun 2007 senilai minus Rp 2.642.783.861. Hasil ini menunjukkan semakin menurunnya kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva lancar dan hutang lancar dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan modal kerja untuk kegiatan operasi yang dimiliki dari tahun ke tahun pun semakin sedikit.
CCC (Cash Convertion Cycle) dari suatu perusahaan merupakan jangka waktu yang diperlukan sejak perusahaan mengeluarkan uang kas untuk membeli bahan-bahan mentah sampai dengan pengumpulan hasil penjualan barang jadi yang dibuat dengan bahan mentah tersebut. Semakin singkat siklus konversi kas maka hal ini akan memperlancar kegiatan operasi perusahaan. Pada PT.FMI waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi kas kembali ditahun 2004 adalah 44,25 hari, ditahun 2005 adalah ~ , 2006 adalah 81,187 hari, dan tahun 2007 adalah 260,543 hari. Siklus konversi kas di PT.FMI dari tahun ke tahun semakin panjang, hal ini menyebabkan jumlah kas yang dimiliki semakin sedikit yang dapat digunakan untuk modal kerja perusahaan, sehingga semakin tinggi pendanaan eksternal dan semakin besar biaya yang dibutuhkan.





















2004
Total Current Asset = 17.145.781.960
NWC = Aktiva lancar – Hutang Lancar
= 17.145.781.960 – 43.080.926
= 17.102.701.030
NOWC = ( Kas + persediaan + piutang Dagang ) – ( pembayaran yang di tunda + Utang Dagang )
= (236.666.576 +676.214.413 +4.287.747.197 ) – (1.525.850 + 25.616.301 )
= 5.200.628 – 27.142.151
= 5.173.486.135

2005
Total Current Asset = 3.796.630.291
NWC = Aktiva Lancar – Hutang Lancar
= 3.796.630.291 – 52.597.713.750
= - 48.801.083.460
NOWC = ( 3.776.534.636 + 0 +0 ) –( 11.978.018 + 13.400.251 )
= 3.776.534.636 – 25.378.269
= 3.751.156.367

2006
Total current Asset = 7.174.399.726
NWC = 7.174.399.726 – 50.768.298.474
= - 43.593.898.740
NOWC = (228.697.195 + 0 +4.878.472.584 ) – (811.865.014 + 165.899.500 )
= 5.107.169.779 – 977.764.514
= 4.129.405.265

2007
Total Current Asset = 51.117.017.030
NWC = 51.117.017.030 – 104.062.008.450
= - 52.994.991.370
NOWC = ( 762.514.537 + 0 + 5.835.557.426 ) – ( 2.245.639.394 + 6.995.216.430 )
= 6.598.071.963 – 9.240.855.824
= - 2.642.783.861
CCC =
2004 =
= 6,029 hari+ 38,.23 hari – 0,00046 hari
= 44,25 hari
2005 =
= 0 + 0 - ~
= ~
2006 =
= 0 + 81, 2 hari – 0,013 hari
= 81,187 hari
2007 =
= 0 + 262,39 hari – 1,847
= 260,543 hari.

Minggu, 09 November 2008

Sabtu, 08 November 2008

ANALISIS STRUKTUR MODAL

ANALISIS

Kurva diatas ini menunjukkan hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan PT. FMII dari tahun 2004 hingga tahun 2007. Untuk menciptakan kelangsungan hidup jangka panjang dari perusahaan, perusahaan harus menghindari penggunaan hutang. Pada umumnya, perusahaan yang memiliki aktiva dalam jumlah besar cenderung menggunakan hutang yang relatif besar, karena aktiva tersebut digunakan sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman. Hal ini terjadi pada PT.FMII, karena perusahaan ini bergerak dibidang property, real-estate and building.
Sesuai dengan Pecking Order Theory, grafik diatas menunjukan adanya hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Ketika perusahaan membutuhkan lebih banyak modal untuk investasi, maka pilihan pertama adalah menggunakan sumber dana internal (internal financing) berupa laba ditahan. Akan tetapi apabila internal financing tidak mencukupi maka perusahaan akan menggunakan external financing berupa hutang terlebih dahulu ataupun kemudian penerbitan saham baru selaku alternatif terakhir.
Secara konsep rata – rata harga saham dapat menunjukkan nilai dari perusahaan. Jika harga saham dari suatu perusahaan tinggi, maka nilai dari perusahaan tersebut juga tinggi sehingga pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang rendah.
Dari tahun 2004 hingga tahun 2007 penggunaan hutang untuk pendanaan dalam perusahaan cenderung tidak stabil, hal ini dapat dilihat pada kurva diatas, terjadi pergolakan yang cukup drastis antara tahun 2005 hingga 2007, rata – rata harga saham pun mengalami hal yang sama.
Rata – rata harga saham ditahun 2004 adalah senilai Rp 67,51908 dan D/E ratio sejumlah 0,04%. Sedangkan di tahun 2005 harga saham PT.FMII senilai Rp 60,34615 dan D/E ratio sejumlah 55,74%. Terjadinya perbedaan yang cukup menonjol dari segi D/E ratio ini, menunjukkan modal yang dimiliki PT.FMII yang berasal dari hutang mengalami peningkatan yang cukup tajam dan rata – rata harga saham pun menurun.
Pada tahun 2006, rata –rata harga saham PT.FMII terus mengalami penurunan menjadi Rp 44,89754 dan pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang pun ikut menurun dengan ratio senilai 52,32%. Kelompok berasumsi bahwa, mungkin saja modal perusahaan ini berasal dari pembayaran piutang perusahaan ataupun dari penjualan asset perusahaan, atau dapat pula dikarenakan faktor – faktor lain diluar hutang ataupun saham perusahaan.
Pada tahun 2007, rata – rata harga saham PT.FMII mengalami peningkatan yang cukup tajam, yaitu menjadi 76,53275 dan pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang pun ikut meningkat, D/E ratio perusahaan menjadi 63,07%. Nilai presentase ini juga menunjukkan kondisi yang berada diluar ketentuan yang ideal. Dimana semestinya ketika harga saham naik, maka presentase D/E ratio pun akan menurun. Dengan kata lain ketika harga saham penutupan naik mengindikasikan bahwa jumlah modal perusahaan yang berasal dari hutang pun semakin menurun. Padahal kondisi perusahaan yang digambarkan dari grafik diatas dimana ketika harga saham naik menjadi Rp 76,53275, D/E justru ikut mengalami kenaikan. Kami berasumsi bahwa, hal ini mungkin saja disebabkan oleh faktor yang sama seperti yang terjadi pada tahun 2006. Akan tetapi secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang mengalami peningkatan, walaupun sempat pula mengalami penurunan antara tahun 2005 – 2006.

Minggu, 07 September 2008

Analisis Harga Saham & Volume Perdagangan PT.FMI,Tbk

PROFIL SINGKAT
PT. FORTUNE MATE INDONESIA TBK


Overview

Berdiri 24 Jun 1989
No. NPWP 01.061.806.4-054.000
Klasifikasi Alas Kaki
Status Company Listing

Listing Information

Harga Perdana Rp. 500
Modal Dasar Rp. 440,000,000,000
Modal Disetor Rp. 160,000,000,000

Under Writer IPO :
PT Usaha Bersama Sekuritas
Securities Administration Bureau :
PT Sinartama Gunita
Plaza BII Menara 3, 12th Fl.
Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350
Phone : 392-2332 Fax : 392-3003
Fortune Mate Indonesia Tbk, adalah salah satu Perusahaan yang bergerak dibidang Properti serta Konstruksi gedung dan Real Estate. Perusahaan. Perusahaan ini berkantor pusat JL.Raya Darmo No.54 -58 Surabaya, Jawa Timur. Pesawat telepon yang digunakan (031)5612818 dan Faksimili (031)5620968.

Email : fmmi@indosat.net.id
Company Report : January 2008

Development Board

Industry Sector : Property, Real Estate And Building Construction (6)
Industry Sub Sector : Property And Real Estate (61)

As of 31 January 2008 : 147,200,000,000
Individual Index : 1,600,000,000
Market Capitalization : 92.000




Descriptive statistics

  Date Open High Low Close Volume
count 135 135 135 135 135 135
mean 39,558.93 67.47 76.90 67.09 67.50 8,085.19
sample variance 4,130.75 334.58 687.50 314.93 334.88 239,378,883.4
sample stndrt deviasi 64.27 18.29 26.22 17.75 18.30 15,471.87
minimum 39449 50 50 50 50 0
maximum 39703 120 150 120 120 81000
range 254 70 100 70 70 81000

Ø Harga Saham Tertinggi terjadi pada tanggal 2,3, dan 4 Januari 2008 senilai 150,00
Ø Harga Saham Terendah terjadi pada tanggal 21 April,24 April, 14 Juli, 22 Juli, 25 Juli, 5 Agustus dan 15 Agustus senilai 50,00
Ø Rerata Volume Perdagangan sebesar 8.085,19








Analisis Pergerakan Saham dan Volume Perdagangan (Analisis Teknikal)
Harga saham adalah hasil pertempuran pembeli dan penjual, pembeli akan berusaha untuk menekan harga menjadi lebih tinggi, sedangkan penjual akan berusaha untuk menekan harga menjadi lebih rendah. Arah pergerakkan harga ini menunjukkan siapa yang memenangkan pertempuran tersebut.
Harga Saham Tertinggi terjadi pada tanggal 2,3, dan 4 Januari 2008 senilai 150,00. Ketika harga penutupan berada pada tingkat tertinggi, yaitu pada harga 150 maka terjadi tingkat tahanan, tingkat tahanan terjadi ketika pembeli dan penjual mencapai konsensus, yaitu harga tidak akan bergerak lebih tinggi lagi. Ini adalah titik dimana terdapat banyak penjual daripada pembeli.
Harga Saham Terendah terjadi pada tanggal 21 April,24 April, 14 Juli, 22 Juli, 25 Juli, 5 Agustus dan 15 Agustus senilai 50,00. Ketika harga penutupan berada pada tingkat minimum, yaitu pada harga 50,00 maka terjadi tingkat dukungan, maksudnya yaitu harga tidak akan bergerak lebih rendah lagi dalam periode ( dari 2 Januari hingga 12 September ) tersebut. Ini adalah titik dimana terdapat lebih banyak pembeli daripada penjual.
Dari grafik di atas, maka dapat dilihat ketika harga turun manjadi 150,00, pembeli akan mengambil kontrol untuk mencegah harga turun menjadi lebih jauh lagi, selain itu pada tingkat harga ini, para pembeli memutuskan bahwa investasi pada PT. FMI, Tbk masih menguntungkan sehingga penjual tidak bersedia menjual dibawah harga 150,00.
Harga perdagangan terjadi ketika harga dari penjual dan pembeli mencapai persetujuan atau konsensus untuk melakukan jual beli. Dalam proses jual beli saham, setiap pembeli berharap agar harga dapat bergerak ke arah yang lebih tinggi, sedangkan penjual berharap agar harga dapat bergerak ke arah yang lebih rendah.
Volume merupakan jumlah saham yang diperdagangkan dalam suatu periode. Volume ini berhubungan erat dengan harga saham tersebut, karena jika harga saham tersebut naik, maka volume perdagangan akan meningkat pula, demikian pula sebaliknya. Perbandingan volume perdagangan ini dapat dilihat pada grafik harga saham PT FMI, Tbk.. ketika harga saham bergerak naik, maka volume perdagangan akan meningkat pula, sedangkan pada saat harga saham turun maka volume perdagangan akan ikut turun.


KESIMPULAN
Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa harga Saham Tertinggi terjadi pada tanggal 2,3, dan 4 Januari 2008 senilai 150,00. Sementara harga saham terendah terjadi pada tanggal 21 April,24 April, 14 Juli, 22 Juli, 25 Juli, 5 Agustus dan 15 Agustus senilai 50,00. Pada awal periode nilai saham beserta volume perdagangan memperlihatkan kondisi yang cukup baik akan tetapi terus mengalami penurunan hingga pertengahan periode yang setelah itu megalami kenaikan cukup tinggi dan mampu bertahan untuk beberapa periode.Namun pada akhir periode penurunan kembali terjadi, dimana kali ini kondisinya berada pada titik yang sangat rendah sepanjang periode yang berjalan hingga awal september.
Dengan memperhatikan naik turunnya nilai saham pada perusahaan ini terlihat bahwa pergerakan nilai saham selama delapan setengah periode relatif tidak stabil disebabkan karena pergolakan harga. Hal ini juga akhirnya berdampak pada tidak stabilnya volume perdagangan yang terjadi karena seperti diketahui keduanya bergerak beriringan.
Situasi ini cukup menggambarkan kondisi saham perusahaan yang tidak terlalu baik, sehingga hal ini tentunya akan mempengaruhi keputusan para investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.



Fortune Mate Indonesia Tbk, adalah salah satu Perusahaan yang bergerak dibidang Properti serta Konstruksi gedung dan Real Estate. Perusahaan. Perusahaan ini berkantor pusat JL.Raya Darmo No.54 -58 Surabaya, Jawa Timur. Pesawat telepon yang digunakan (031)5612818 dan Faksimili (031)5620968. Email : fmmi@indosat.net.id



ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

FMMI TAHUN 2004-2007

LIQUIDITY

2004

2005

2006

2007

CURRENT RATIO

397.99

0.0722

0.1412

0.4891

QUICK RATIO/ACID TEST RATIO

382,293

0.0722

0.1412

0.4891

CASH RATIO

5,493

0.07180

0.0045

0.007325

EFFICIENCY

2004

2005

2006

2007

AVERAGE COLLECTION PERIOD

38,232

0

81.207

262.4

ACCOUNT RECEIVABLES TURNOVER

9,546

0

4.497

1.391

TOTAL ASSET TURNOVER

0.413

0

0.148

0.02593

INVENTORY TURNOVER

32,041

0

~

~

FIXED TURNOVER

0.5001

0

0.1559

0.030952

LEVERAGE

2004

2005

2006

2007

DEBT RATIO

0%

0.01%

0%

0%

EQUITY RATIO

99.90%

64.20%

65.60%

0.53%

DEBT TO EQUITY RATIO

0%

0.01%

0%

0%

PROFIT ABILITY

2004

2005

2006

2007

OPERATING PROFIT MARGIN

-43.30%

~

23.13%

35.63%

NET PROFIT MARGIN

-142.20%

~

12.12%

3.32

OPERATING INCOME RETURN ON INVES

1.79%

-3.59%

3.43%

0.92%

TIMES INTEREST EARNED RATIO

819.9

625.93

5.87

-39,442

RETURN ON EQUITY (ROE)

36.38%

-2.85%

1.66%

0.17%

RETURN ON ASSET (ROA)

-17.92%

-3.59%

3.43%

0.92%

EARNINGS PER SHARE (EPS)

36

3.0

1.7

0.2








Tabel Analisa Rasio PT.FMI tahun 2004-2007

1. Likuiditas perusahaan, yang diukur menggunakan rasio cepat dan rasio lancar pada tahun 2004, berada pada posisi tertinggi, tetapi pada tahun 2005 terjadi penurunan, lalu tahun 2006 dan 2007 cukup stabil. Rata-rata periode penagihan perusahaan tersebut juga meningkat. Ini berarti perusahaan tersebut berada dalam kondisi sangat likiud pada tahun 2004, lalu likuiditasnya menurun ditahun 2005 dan naik kembali pada tahun 2006 dan 2007.

2. PT.Fortune Mate tidak mendanai perusahaannya dengan utang melainkan menggunakan ekuitasnya. Hal ini dapat dilihat dari rasio hutang yang berada pada posisi 0, namun pada tahun 2005 terjadi sedikit peningkatan. Tingkat pendanaan menggunakan ekuitas perusahaan mengalami penurunan. Hal ini karena pada tahun 2004 dan 2005 perusahaan tersebut mengalami rugi usaha.

3. Efisiensi perusahaan dalam mengatur perputaran diperusahaannya dilihat dari rasio perputaran piutang, total aktiva, persediaan dan perputaran aktiva tetap. Perputaran total aktiva berada juga mengalami penurunan ditahun 2005 dan mulai naik kembali pada tahun 2006. Rata-rata periode penagihan piutang pada tahun 2207 berada pada posisi tertinggi, sedangkan pada tahun 2005 tidak terjadi penagihan sama sekali.

4. Tingkat pengembalian pendanaan usaha atas investasi menigkat pada tahun 2006. Penigkatan ini dipengaruhi oleh margin laba usaha yang juga berada pada posisi tertinggi ditahun 2006. Tingkat pengembalian perusahaan atas ekuitas berada dalam posisi yang tidak stabil. Ini menandakan bahwa manajemen belum mampu untuk menjaga tingkat pengembalian tersebut.

Rabu, 27 Agustus 2008

it's All about Trade-in

Trade-in berasal dari istilah Inggris yang berarti "menukar tambah", di posting-an yang pertama ini kita mau ngejelasin kenapa kita memilih kata tersebut sebagai nama kelompok. alasan nya supaya kita bisa saling bertukar ide dan saling menambahkan pengetahuan satu sama lain..
Cukup mendukung kan alasan kita?? yeahh, dalam dunia ekonomi trade in ternyata mengandung banyak hal yang bisa dikupas. Salah satu contoh nya adalah, trade-in bisa di manfaatkan dalam menjalankan bisnis, kita bisa berjualan dengan sistem trade in seperti yang terjadi di Carrefour. Maksud nya adalah barang lama kita dihargai sekian ratus ribu rupiah dan kita dapat membeli barang merk tertentu dengan harga khusus.

Respon yang di dapat dari masyarakat cukup bagus, selain itu sistem ini mampu meningkatkan penjualan hingga 30%.Program Trade In memberikan keuntungan bagi semua, baik bagi produsen maupun buat manajemen Carrefour. Buat produsen jelas penjualan melonjak, sementara bagi Carrefour yang diharapkan adalah kenaikan pengunjung.

Yahh ini lah posting-an pertama kami, kami harap dengan ada nya site ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
jangan lupa di comment yah, kami tunggu kritik dan saran nya..
sering - sering mampir ke site kita jg ya..